Hijrah to GOLDEN AGE

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika Islam pernah menyentuh masa kejayaannya, masa yang disebut-sebut sebagai masa keemasannya atau yang kerap kita ketahui sebagai The Islamic Golden Age. Sadar atau tidak, nyatanya faktor lahirnya Golden Age bukan didasari atas besarnya wilayah otoritas Islam pada masa itu, bukan pula karena Islam sangat mendominasi dunia dengan banyaknya sekutu, akan tetapi ada satu hal yang perlu kita tau, Apa itu? Khazanah kecintaan terhadap ilmu dan upaya menjadikannya sebagai senjata jitu.Mengapa harus keilmuan?, apakah pernah kita berfikir andaikan dunia ini hidup namun terinjak-injak oleh orang-orang yang tidak berilmu, apakah dunia masih bisa bertahan?.

 

Mengapa Dinasti Umayyah mengalami kemunduran ?

Golden Age, waktu dimana Islam menunjukkan eksistensinya. Abbasiyah, ya Dinasti Abbasiyah menjadi pelopor sekaligus dalang dari lahirnya sejarah besar Islam ini. Dinasti Abbasiyah berdiri setelah runtuhnya dinasti Umayyah yang terakhir kali dipimpin oleh Marwan bin Muhammad bin Marwan, yang bergelar Marwan II. Marwan yang terbunuh oleh problematika esensial karena terjadinya degradasi kode etik ketatanegaraan membuat Dinasti Umayyah mengalami kehancuran. Coba bayangkan betapa kacaunya masa itu, pemerintahnya yang sudah tak taat perintah Tuhannya, hidup berfoya-foya tanpa memikirkan nasib negaranya, perselisihan dua kubu yaitu antara kubu Arab Selatan dan kubu Arab Utara, kekecewaan yang dialami non-arab yang diperlakukan tak adil serta kekecewaan yang dialami para Ulama karena pemimpin sudah jauh dari agama yang berdalil. Sudah tak heran lagi jika jahilnya atau bodohnya suatu negara menjadi penyebab hancurnya negara itu sendiri.

 

Awal berdirinya Dinasti Abbasiyah 

Sebelum kemunduran Dinasti Umayyah, muncullah berbagai misi kudeta terhadap Dinasti Umayyah yang dilakukan oleh keluarga Abbasiyah dalam menciptakan sebuah tatanan negara yang baru. Gerakan yang dilakukan Bani Abbasiyah pun didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan Umayyah, dengan tambahan faksi Yaman, Mawali, Khawarij, dan Syiah. Kelompok inilah yang mendukung Abdul Abbas As-Saffah, keturunan paman Nabi Muhammad, untuk melakukan revolusi guna menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah.Apa gerakan yang Bani Abbasiyah lakukan?,Ditengah-tengah kekacauan yang dialami Dinasti Umayyah, Bani Abbasiyah melakukan propaganda yang secara umum menegaskan bahwa Bani Abbasiyah lebih pantas menjadi Khalifah dibandingkan dengan Bani Umayyah, setelah beberapa lama upaya ini dilakukan sampailah pada titik dimana gerakan ini dipimpin oleh Abul Abbas As-Safaah dengan seorang panglima bernama Abu Muslim Al-khurasani. Sehingga termaktublah dalam sejarah masa Bani Abbasiyah bisa melebarkan sayap kekuatannya dengan lahirnya Dinasty Abbasiyah yang menjadi awal dari lahirnya The Golden Age.

 

The Islamic Golden Age dan alasannya

Dalam sejarah Dinasti Abbasiyah dikenal dengan tiga Khalifah yang menjadi revolusioner Islam. Abu Ja’far Al-Mansur sebagai pencetus sistem ketatanegaraan modern, Harun Ar-Rasyid sebagai pemimpin bijaksana yang mengembangkan khazanah kecintaan terhadap Budaya dan Literasi, Abdullah Al-Ma’mun sebagai revolusioner keilmuan. Pada masa kekhalifahan Abdullah Al-Ma’mun kita akan kenal dengan 8 ilmuan muslim yang memberikan perubahan besar bagi dunia, 6 Ulama ahli kitab atau disebut kutubusittah, 4 Ulama Mazhab, dan Ulama ahli tafsir. Kita akan bertanya, ternyata ini alasan Golden Age?, Ya inilah alasannya. Bahkan dibuat suatu sayembara, barangsiapa yang menulis, menciptakan, atau mengembangkan suatu karya maka akan diberi hadiah sesuai dengan nilai karya tersebut, sehingga kita tau masa ini muncullah karya-karya revolusi baik dalam keilmuan, Musik, bahkan Sains. Terbuktilah Golden Age terjadi karena besarnya khazanah kecintaan terhadap ilmu.

 

Apakah mungkin Golden Age terulang kembali ? 

Mungkin saja, ya mungkin saja Golden Age kembali. Namun apa kita dapat menyerap esensial spirit perubahan yang ditunjukan oleh Golden Age. Golden Age seakan mengingatkan bahwa Islam harus berilmu, tidak akan pernah bisa Islam dipisahkan dengan ilmu kecuali menjadi titik kehancurannya. Namun lihatlah bagaimana keadaan muslim sekarang khususnya di Indonesia, banyak yang masih buta dan tuli terhadap kesadaran tentang pentingnya revolusi khazanah keilmuan. Pemuda yang harusnya menjadi penggerak justru malah diam terpaku kaku seakan menunggu negaranya hancur. Inilah degradasi moral!!, Inilah degradasi regenerasi!!, maka sadarlah sebelum nasib kita sama dengan Dinasti Umayyah. Bukan suatu hal yang mustahil untuk Golden Age terwujud kembali, jika para pemuda kita masih memiliki rasa peduli. Isu bonus demografi perlulah kita genggam erat-erat, karena sungguh ini adalah misi yang berat. Hijrahlah menuju masa keemasan. HIJRAH TO GOLDEN AGE.

“Berikanku 10 pemuda, maka akan ku guncangkan dunia”

-Bung Karno-

 

Arsara *
Arsara *
Articles: 2

Leave a Reply