Persia, bangsa di benua Asia yang luas, telah mencapai mimpi buruknya. Para lelaki Persia terpaksa menjadi buruh tanpa gaji. Para wanita dijadikan mainan serta anak-anaknya didoktrin untuk membenci bangsanya sendiri.
Saat memikirkan sarana mana yang bisa ia pergunakan dengan efektif agar bisa membujuk bangsa Persia untuk melakukan revolusi, pertimbangan yang Cyrus lakukan dengan mendalam membimbingnya untuk mengadopsi rencana berikut ini, yang ia anggap paling cocok dengan tujuannya.
Ia menulis di segulung perkamen bahwa Astyages telah menunjuknya sebagai komandan pasukan Persia; kemudian ia memerintakan agar rakyat Persia berkumpul, membuka gulungan itu dan membacakan tulisannya.
“Ada satu perintah untuk kalian bahwa setiap pria harus ikut berparade sambil membawa celurit.”
Perintah itu pun dilaksanakan. Semua pria itu berkumpul sambil membawa celurit, dan perintah Cyrus berikutnya adalah bahwa sebelum hari gelap, mereka harus mengosongkan sepetak tanah keras tertentu dari semak belukar dengan ukuran ribuan meter persegi. Perintah itu pun dilaksanakan juga.
Setelah itu, Cyrus memberi perintah lebih lanjut bahwa mereka harus menghadap lagi keesokan harinya setelah mandi. Sementara itu, Cyrus mengumpulkan dan menyembelih semua kambing, domba, dan anak lembu ayahnya untuk bersiap-siap menghibur seluruh pasukan Persia dengan pesta jamuan besar-besaran. Tak lupa juga anggur dan roti terbaik yang bisa ia peroleh.
Keesokan harinya, para tamu berkumpul dan disuruh duduk di atas rumput dan bersenang-senang. Usai makan, Cyrus bertanya kepada mereka yang mana yang lebih mereka sukai. Kerja keras kemarin atau kesenangan hari ini.
Mereka menjawab bahwa kesenangan hari ini berbeda jauh dari kesengsaraan hari kemarin. Inilah jawaban yang Cyrus inginkan, ia memanfaatkan momen itu dan membeberkan keinginannya:
“Para pria Persia.” tuturnya, “dengarkan aku, patuhi perintahku, maka kalian akan bisa menikmati seribu kesenangan seperti ini tanpa pernah melakukan kerja kasar. Tetapi, jika kalian tidak patuh, tugas kemarin akan menjadi pola hidup yang terpaksa kalian jalani tanpa akhir.”
Ia melanjutkan, “patuhilah nasihatku dan raihlah kebebasan kalian. Akulah pria yang ditakdirkan membebaskan kalian, dan aku yakin bahwa kalian sehebat bangsa Medea dalam perang dan dalam segala bidang lain. Aku mengatakan kebenaran kepada kalian. Jangan menunda-nunda, tetapi segera singkirkan para penindas dari Astyages.”
Bangsa Persia telah sejak dulu membenci bangsa Medea yang telah menjadikan mereka budak. Akhirnya, mereka menemukan pemimpin, dan mereka menyambut prospek kemerdekaan dengan antusias…Sekarang ini, bangsa Persia di bawah kepemimpinan Cyrus bangkit melawan bangsa Medea dan sejak saat itu mereka menjadi penguasa Asia.
Cyrus dapat menemukan celah sempit dalam hati bangsa Persia. Menawannya, kemudian menjadikan mereka alat untuk merebut tampuk kekuasaan bangsa Medea. Benar saja, setelah Cyrus memimpin bangsa ini, mereka menjadi penguasa atas Asia.